Kamis, 16 Juni 2011

Antara Islam dan Kristen Part 13

K : Baiklah saya penuhi pengharapan Saudara Antonius.  Silahkan Saudara periksa di kitab Semuil yang kedua pasal 10 ayat 18.

Y : Baik ; dipasal dan ayat ini ada menyebutkan :
        “Tetapi kemudian, larilah segala orang Syam itu dari hadapan orang Israil, maka dari pada orang Syam itu dibinasakan Daud tujuh ratus buah rata dan empat puluh ribu orang berkudam, tambahan pula dialahkannya Sobach, panglima perang mereka itu, sehingga matilah ia di sana …………”.

K : Cukup dibaca sampai disitu dulu.  Saya akan bertanya pada Saudara, diayat ini ada berapakah jumlahnya rata yang dibinasakan oleh Daud?

Y : Di ayat ini menyebutkan 700 (Tujuh ratus) rata banyaknya yang dibinasakan oleh Daud.

K  : Di ayat itu juga ada berapakah jumlahnya orang berkuda yang dibinasakan oleh Daud?

Y : Menurut ayat ini ada 40.000 (empat puluh ribu) orang berkuda yang dibinasakan oleh Daud.

K : Dan di ayat itu juga, siapakah namanya panglima perang yang dibunuh?

Y : Menurut ayat ini panglima perang yang dibunuh bernama Sobach.

K : Betulkah semuanya itu ? Silahkan periksa lagi!

Y : Betul demikian jawaban – jawaban saya berdasarkan ayat ini.

K : Kalau betul, silahkan saudara periksa di kitab : Tawarich yang pertama pasal 19 ayat 18.

Y  : Disini ada menyebutkan :
        “Maka larilah segala orang Syam dari hadapan orang Israil, maka dibinasakan Daud dari pada orang Syam itu tujuh ribu buah rata perang, dan empat puluh ribu orang yang berjalan kaki, tambahan pula dibunuhnya Sofach panglima perang itu”.

K : Saya akan bertanya : Ada berapakah jumlah rata yang dibinasakan oleh Daud menurut ayat ini?

Y  : Menurut ayat ini, menyebutkan ada 7.000 (tujuh ribu) buah rata.

K : Di ayat itu juga yang dibinasakan oleh Daud apakah 40.000 orang yang berkuda atau 40.000 orang yang berjalan kaki?

Y : Di ayat ini dibinasakan oleh Daud ada  menyebutkan 40.000 orang yang berjalan kaki, bukan orang berkuda.

K : Pun di ayat itu juga, disebutkan siapakah namanya panglima perang, apakah bernama Sobachkah atau Sofach?

Y  : Di ayat ini disebutkan bernama Sofach.

K : Coba Saudara perhatikan dengan seksama perselisihan di dua ayat ini.  Satu ayat saja sudah terdapat 3 macam selisih.
         Di kitab Semuil yang kedua pasal 10 ayat 18 menyebutkan yang dibinasakan oleh Daud sebanyak 700 (tujuh ratus ) Orang, sedangkan di kitab Tawarich yang pertama pasal 19 ayat 18 menyebutkan 7.000 (tujuh ribu) buah rata.
         Yang manakah yang benar di dua ayat itu.
          Di kitab Semuil yang kedua itu juga ada menyebutkan 40.000 (empat puluh ribu) orang berjalan kaki yang manakah yang benar, 40.000 orang berkudakah yang dibinasakan oleh Daud atau 40.000 orang berjalan kaki.
          Di kitab Semuil yang kedua itu juga ada menyebutkan panglima perangnya bernama Sofach.  Yang manakah yang benar, bernama Sobachkah atau bernama Sofach”.

Y  : Sudah cukup puas ; saya sudah menyadari dan saya sudah mulai insyaf!!

K  : Mulai sadar dan insyaf yang bagaimanakah yang Saudara maksudkan?

Y  : Jiwa dan kesadaran saya mulai terbuka.  Besok malam saya akan lukiskan kandungan hati saya, setelah saya menerima jawaban – jawaban pertanyaan – pertanyaan saya yang lain pada Bapak.

K  : Akan tetapi sebelum pertemuan mala ini ditutup, saya ingin bertanya, tetapi maaf sebelumnya, juga kepada Saudara – saudara yang hadir.

K  : Baiklah saya persilahkan!

Y  : Apakah sebabnya orang – orang pandai (sarjana) di negeri Barat banyak yang memeluk agama Kristen? Kalau agama Islam suatu agama yang benar, dan ajaran – ajarannya sesuai dengan ilmu pengetahuan dan modern, tentunya mereka masuk agama Islam!

K : Sebelum saya memberikan jawaban, saya akan bertanya ! Saudara sendiri termasuk sarjana, mengapa Saudara memeluk agama Islam!

Y : Ya, karena hasil diskusi ini yang membawa saya lebih menyelami dan memilih ajaran – ajaran agama Islam.

K : Sekiranya tanpa diskusi yang menghasilkan tambahnya meneliti ajaran – ajaran Islam, apakah mungkin Saudara menjadi pemeluk agama Islam yang sadar?

Y  : Menurut pikiran saya tidak mungkin !

K  : Orang – orang di negeri Barat yang Saudara sebut itu sekiranya seperti Saudara pula dalam menganut suatu agama.

Y : Ya, betul.

K : Memang betul : Karena di zaman ini dari mereka ada banyak yang sudah memeluk agama Islam atas hasil penyelidikan dan penelitian yang mendalam.

Y   : Akan tetapi ada orang – orang Islam yang berpindah agama menjadi pemeluk agama Kristen.

K  : Dari manakah Saudara ketahui?

Y  : Di negeri kita sendiri.  Buktinya dengan bertambahnya pembangunan Gereja, sekolah sekolah Kristen nampaknya senantiasa bertambah jumlahnya.

K  : Apakah orang – orang Islam yang masuk agama Kristen itu terdiri dari Sarjana – sarjana Islam?

Y  : Saya tidak mengetahuinya, hanya dari kata – kata saja.  Akan tetapi saya sendiri sampai saat ini belum menemukan malah belum mendengar sarjana – sarjana Islam masuk Kristen.

K  : Kalau begitu orang – orang Islam di Indonesia yang berpindah agama bukan dari hasil penelitian ; jadi maksudnya bukan karena keyakinannya.

Y  : Mengapa Bapak berpendapat demikian?

K  : Saudara membuktikan sendiri bahwa orang – orang Islam di Indonesia ada banyak sekali, yang miskin, melarat, dan menderita dalam hidupnya.  Mereka butuh uang, makan, pakaian, dan obat – obatan.
          Kesempatan ini dipergunakan oleh beberapa orang penganut Kristen untuk mempengaruhi mereka dengan jalan membagi – bagikan makanan, pakaian, obat- obatan dan lainnya kalau tidak keliru.

Y  : Ya, saya pernah baca di majalah Kiblat.

K  : Di zaman ini ada beberapa orang di negeri Barat yang mulanya beragama Kristen setelah menyelidiki dan meneliti ajaran – ajaran Islam, yang menunjukkan kebenaran ajaran Islam mereka berterus terang berpindah menjadi penganut agama Islam : mereka itu golongan sarjana, malah diantaranya terdapat pendeta Kristen yang menjadi pemeluk Agama Islam.

Y  : Betul, saya sendiri pernah membaca di Majalah Kiblat.

K  : Jadi sudah jelas, bahwa orang – orang di negeri Barat yang beragama Kristen lalu berpindah menjadi pemeluk Islam, disebabkan dari hasil penelitiannya tentang kebenaran ajaran – ajaran Islam.
          Umumnya orang – orang di negeri Barat kalau melakukan suatu penelitian dan penyelidikan menggunakan kecerdasan otaknya secara ilmiah.  Mereka menjadi penganut Islam dengan kesadaran dan keyakinannya.

Y  : Saya menerima keterangan Bapak.

K  : Sedangkan orang – orang Islam di Indonesia yang berpindah agama menjadi pemeluk agama Kristen umumnya bukan dari hasil penyelidikan dan penelitainnya yang tentunya bukan di atas dasar kesadaran dan keyakinannya melainkan Karen perut lapar karena hidupnya yang Senin Kemis, butuh makan, uang, pakaian, maupun obat – obatan.
          Dengan keterangan saya ini Saudara bias bandingkan sendiri sebab musababnya orang – orang Kristen di negeri Barat yang masuk Islam dan orang – orang Islam di Indonesia yang masuk agama Kristen.

Y  : Tetapi tentu ada juga orang – orang Indonesia yang tidak miskin masuk agama Kristen!

K : Tetapi mereka itu umumnya bukan berasal dari penganut agama Islam, mungkin dari agama yang lain lagi.

K  : Jadi masih ada yang akan ditanyakan lagi?

Y  : Ya, sedikit besok malam saja.  Sekarang sudah jauh malam.

K  : Baiklah besok malam, agar lebih sempurna


PERTEMUAN YANG KESEMBILAN
MASUK ISLAM

K : Pertemuan kita sudah berlangsung beberapa kali dan berjalan lancer.
        Pada pertemuan yang sekarang ini.  Apakah masih ada pertanyaan – pertanyaan Saudara yang akan diajukan?

Y : Sejak tadi siang tadi, saya telah pikirkan dan pertimbangkan secara mendalam tentang hasil – hasil pertemuan kita yang menimbulkan kesadaran saya untuk menentukan pendirian saya agar memilih agama yang mana yang harus saya ikuti.

K : Alhamdulillah, kalau Saudara sudah dapat menentukan sendiri.  Jadi bagaimanakah kepercayaan Saudara sekarang ini terhadap Trinitas (Tuhan Bapak, Rohul Kudus dan Tuhan Anak).

Y : Memang soal inilah yang sedang saya renungkan sejag tadi siang, oleh karena saya masih merasa terikat oleh suatu “Patokan” yang hinnga saat ini belum dapat saya pecahkan.  Padahal keterangan Bapak sangat memuaskan sejak semula kita bertemu.

K   : Sekiranya Saudara tidak berkeberatan, cobalah Saudara terangkan.  Mungkin saya dapat membantu Saudara.

Y  : Ialah soal : Trinitas.  Soal ini masih berbekas dalam jiwa saya.

K  : Baiklah, Saudara terangkan saja!

Y  : Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Rohul Kudus itu walaupun tersusun dari tiga oknum, tetapi tetap pada hakekatnya “Tunggal” juga.  Karena yang satu tidak dapat terpisah dengan yang lain.
          Persoalan inilah yang masih berbekas dalam keyakinan saya.  Sedangkan soal – soal yang lain, mengenai ayat – ayat di Bijbel, dosa waris, kebenaran Al Qur’an, Kebenaran Nabi Muhammad selaku utusan Tuhan, teristimewa perselisihan ayat – ayat di Bijbel dan keterangan – keterangan serta penjelasan – penjelasan Bapak yang berdasarkan fakta obyektif dan interesant itu bagi saya sudah beres dan saya menyerah.

K   : Baiklah lanjutkan :

Y   : Tetapi soal . Trinitas itu masih terlukis saja dalam keyakinan saya.  Sehingga belum dapat secara bulat (ikhlas) bagi saya untuk mengorbankan keyakinan saya begitu saja tanpa penjelasan – penjelasan yang cukup luas yang sungguh mengatasi keyakinan saya.

K : Jadi yang tiga oknum itu, Saudara masih mempercayai bahwa ketiga – tiganya itu adalah Tuhan semuanya.

Y : Ya, begitulah, tetapi sudah mulai tipis.

K  : Jadi Tuhan Bapak itu Tuhan?

Y  : Ya!
K  : Tuhan Anak (Yesus) apakah Tuhan juga?

Y  : Ya!

K  : Apakah Rokhul Kudus juga Tuhan?

Y : Ya, semuanya “tiga” tetapi tetap “satu” (tunggal), seperti telah saya terangkan tadi.  Supaya lebih jelas, saya buatkan misal.

K   : Baiklah silahkan Saudara buatkan misal!

Y   : Bapak sekarang sedang menghisap rokok.

K   : Ya sekarang sedang merokok.  Saudara- saudara yang hadir melihat juga.  Saya sekarang sedang merokok.

Y   : Rokok yang Bapak hisap itu, terdiri dari 3 susunan ialah :
        1. Batang rokoknya.
        2. Apinya
        3. Merahnya api pada rokok.

K   : Ya, betul teruskan.

Y   : Batang rokok, apinya dan merahnya itu menjadi satu juga walaupun terdiri dari pada 3 susunan akan tetapi pada hakekatnya satu juga, ialah “rokok” ketiganya tidak dapat terpisah, melainkan berpadu menjadi satu (tunggal) .  Demikian juga halnya tentang Trinitas itu.

K   : Misal atau perumpamaan yang Saudara berikan walaupun dianggap benar, tetapi tidak tepat.

Y   : Jadi bagaimana, saya minta dibantah kalau tidak tepat.

K   : Saya tidak akan membantah malah saya hargai pendapat Saudara itu.  Saya hanya ingin bertanya mengenai perumpamaan yang Saudara kemukakan tadi.  Tetapi pertanyaan saya ini, minta diberi jawaban yang tepat.

Y   : Baik, semoga saya bias menjawabnya.

K   : Tadi Saudara memberikan perumpamaan tentang rokok dalam hal persamaan dengan Trinitas.

Y   : Ya, betul begitu.

K   : Saya ingin bertanya : dan saya sekarang sedang merokok.  Apakah batang rokok ini, rokokkah atau bukan?

Y   : Ya, betul batang rokok.

K   : apakah apinya rokok ini rokokkah atau bukan?
Y   : Bukan!

K   : Nah, sekarang saya tanyakan lagi.  Apakah Tuhan Bapak itu, Tuhan atau bukan?

Y   : Ya, betul Tuhan

K   : Apakah Anak Tuhan (Yesus) itu Tuhankah (Tuhan Bapak) atau bukan?

Y   : Bukan.

K   : Apakah Rokhul Kudus itu Tuhankah atau bukan?

Y   : Mestinya bukan juga.

K   : Kalau Saudara mengatakan apinya rokok ini bukan rokok dan merahnya rokok ini bukan rokoknya, maka jelaslah bahwa Yesus itu bukan Tuhan dan Rokhul Kuduspun bukan Tuhan!

Y   : Ya.

K   : Kecuali sekiranya Saudara ada menyebutkan apinya rokok ini adalah rokok, maka adalah Saudara berkata : Yesus itu adalah Tuhan dan Rokhul Kudus itu pun Tuhan Juga.

Y   : Ya, betul tepat sekali jawaban Bapak.

K   : Sekarang bagaimanakah kepercayaan Saudara apakah Yesus itu Tuhan atau bukan?

Y   : Bukan.

K   : Apakah Rokhul Kudus itu Tuhankah atau bukan.

Y   : Terang bukan Tuhan!

K    Kalau begitu masihkah Saudara berkeyakinan terhadap Trinitas?

Y  : Sudah lenyap!
K : Kalau sudah lenyap, lantas bagaimana?

Y : Ya, keyakinan saya sekarang, hanya ada SATU TUHAN.

K  : Jadi Saudara mempercayai bahwa TUHAN TUNGGAL?

Y  : SEHARUSNYA DEMIKIAN, saya PERCAYA BAHWA TUHAN ITU TUNGGAL TIDAK ADA TUHAN YANG LAIN LAGI.

K  : Yang dimaksudkan Tuhan oleh Saudara, apakah Tuhan Allah atau bagaimana?

Y   : Tentu saja Tuhan Allah.
K  : Pada pertemuan yang lalu, telah mengaku kebenaran Nabi Muhammad s.a.w. selaku utusan Allah.

Y  : Ya, saya tidak berdusta.

K  : Kalau begitu Saudara telah mengakui, bahwa :
        “Tidak ada Tuhan, melainkan Allah, dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah”.

Y : Betul saya mulai saat ini masuk Islam, menjadi penganut agama Islam, dan termasuk ummatnya Nabi Muhammad s.a.w.

HADIRIN DENGAN SUARA SERENTAK  : Alhamdulillah, Alhamdulillah, Saudara Antonius sekarang menjadi Saudara kita.

K   : Saudara yang hadir ikut menyaksikan sendiri, bahwa pada mala mini tanggal 18 Maret 1970 jam 10.15 menit malam, Saudara Antonius telah masuk Islam

HADIRIN      : Kami telah menyaksikan.

K  : Saya minta Saudara Antonius membacakan “KALIMAH SYAHADAH”.  Saya bacakan dulu lalu Saudara diharap mengikutinya menyebutkan pengakuan”.
          “Kalimah Syahadah”
          “ASYHADU AN LA ILAA HA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADUR RASULULLAH”.

K  : Tahukah, Saudara artinya?

Y  : Ya, tetapi sebaiknya saya minta dituntun membacanya, pertama – tama Bapak, supaya tidak keliru.  “Saya menyaksikan bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah dan saya mengakui sesungguhnya Nabi Muhammad adalah Pesuruh Allh”.

K  : Betulakah Saudara – saudara yang hadir?

HADIRIN      : Betul. Cukup ; sudah syah Islamnya.

K   : Marilah kita bersama – sama berdo’a dan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT dan diharap Saudara Antonius dan Saudara – saudara yang hadir semuanya mengucapkan “AMIEN”.
          Setelah do’a dibacakan, saya harap Saudara – saudara yang hadir berjabatan tangan dengan Saudara Antonius selaku Saudara kita yang baru.  Apakah nama Saudara Antonius masih ada lanjtannya?

Y   : Nama saya sebenarnya “Antonius Widuri”.

K   : Bolehkan saya tambah tanpa mengubah nama yang asal (aslinya)?

Y   : Ya, saya setuju.

K   : Saya tetapkan nama Saudara sekarang “Antonius Muslim Widuri”.  Jadi ditambah dengan kata “MUSLIM”.
Y   : Saya terima namanya menjadi namanya dan cocok buat saya

K   : Saudara – saudara yang hadir tentu sudah mendengar juga tambahan nama ini.

HADIRIN      : Nama itu wajar dan cocok, bagus.

K   : Bersediakah Saudara melakukan salat, puasa, zakat dan ajaran – ajaran Islam lainnya?

Y   : Selaku seorang Islam, saya wajib mentaati ajaran – ajaran Islam menurut kemampuannya (kemampuan saya).

K   : Terima kasih.  Apakah Saudara ingin memberikan sekedar sambutan atau menyampaikan beberapa buah kata besok malam, karena ada kawan yang akan mengadakan sekedar selamatan.

Y   : Baiklah, saya penuhi besok malam.

SAMBUTAN PADA MALAM SELAMATAN
+
Sdr. ANTONIUS MUSLIM


Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarakatuh

      Bapak Kyai Bahaudin Mudhary dan Saudara – saudara yang kami mulyakan, Saudara – saudara yang telah ikut serta menyaksikan pertemuan (diskusi) antara Bapak Kyai Bahudin Mudhary dengan kami antara seorang Islam dan Kristen Rooms Katholik yang telah berlangsung selama beberapa malam yang diakhiri masuknya kami dalam agama Islam, menjadi pemeluk agama Islam, ajaran agama Allah S.W.T. Yang Maha Tunggal menjadi penganut ajaran Nabi Muhammad Rasulullah s.a.w. maka dengan ini kami memanjatkan syukur kehadirat Allah S.W.T dan terima kasih yang sebesar – besarnya kami aturkan kepada Bapak Kyai Bahaudin Mudhary, yang memberikan waktunya selama beberapa malam, yang membawa manfaat kepada kita bersama.

      Di samping itu kami harus mengakui pula, selama diskusi berlangsung dengan tertib dan lancer, kami merasa kagum atas keterangan – keterangan dan penjelasan – penjelasan dari Bapak Kyai Bahaudin Mudhary.

      Kagum kami rasakan, oleh karena beliau hafal diluar kepala tentang ayat – ayat Injil dan logika yang digunakan oleh beliau adalah logika debat, jujur dan obyektif dan di ikuti pula penjelasan – penjelasan ilmiah, yang kesemuanya itu tak mungkin ditolak oleh akal dan jiwa yang sadar untuk membuktikan kesadaran lahir batin, mengeetok dan membuka jiwa kami dan akhirnya membawa keyakinan kami kepada agama Islam.

      Saudara – saudara menyaksikan sendiri, bahwa kami menjadi pemeluk dan penganut agama Islam, adalah bukan karena paksaan, bukan karena pengaruh dari siapapun, bukan karena tekanan, bukan karena keadaan, bukan karena ada maksud yang lain dan bukan karena ajakan, diminta atau meminta, melainkan adalah dari hasil pertemuan, pertumbuhan dari hasil diskusi dengan tujuan mencari kebenaran dan keyakinan beragama.

      Kebenaran dan keyakinan beragama yang kami miliki sekarang ini, adalah hasil penelitian dan penyelidikan serta pertimbangan – pertimbangan dari hasil diskusi yang menggunakan waktu tidak sedikit, berlangsung beberapa malam lamanya.  Dan disamping itu pula kami menggunakan kitab – kitab agama maupun kitab – kitab lainnya dan majalah – majalah, antara lain ialah Majalah Kiblat yang senantiasa memuat artikel – artikel tentang agama Kristen, yang ikut membantu kami dalam meneliti ajaran – ajaran agama.  Maka jelaslah bahwa kami menjadi penganut agama Islam, bukan karena ikut – ikutan, melainkan dengan penyelidikan, penelitian dan pertimbangan – pertimbangan dengan mempergunakan waktu yang tidak sedikit, sebagaimana Saudara – saudara telah menyaksikan sendiri.  Malah bagi Saudara – saudara yang mengikuti “diskusi” dari mula sampai pada mala mini, Saudara – saudara menyaksikan sendiri betapa gigihnya kami mempertahankan keyakinan kami selaku pemeluk agama Kristen Rooms Katholik dalam pertemuan itu namun kegigihan kami itu lama – lama menjadi pudar setelah dikikis sedikit demi sedikit oleh Bapak Kyai Bahaudin Mudhary.  Beliau hanya menggunakan kitab Bijbel untuk menghadapi sanggahan – sanggahan kami, namun akhirnya kami sendiri yang menyerah.  Tidak salah kalau beliau pernah menyinggung dengan ucapan “senjata makan Tuan”.  Kami akhiri sampai disini saja dan selanjutnya kami mohon dengan hormat, sudi Bapak – bapak dan Saudara – saudara memberikan bimbingan kepada kami yang masih hijau dalam ajaran – ajaran Islam.

      Dengan bimbingan Bapak – bapak dan Saudara – saudara itu pasti akan membawa kami menjadi pemeluk agama Islam yang setia, taat, taqwa sehingga kelak dihadapkan Allah S.W.T.
     
      Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih.

Related Post



0 komentar:

Posting Komentar

 

Site Info

Blog ini akan terus di update tiap hari, jangan lupa terus berkunjung untuk mendapatkan update nya...thanks

Smile

Welcome to my blog

AntaraIslamdanKristen Copyright © 2009 Template is Designed by Pengelana Agama Special for My BrotherYohanes Adi Susilo