Rabu, 02 Februari 2011

Antara Islam dan Kristen Part 8

PERTEMUAN YANG KEEMPAT
Yesus penebus dosa

K  : Betulkah kepercayaan Kristen bahwa datangnya Yesus adalah untuk menebus dosa.
Y  : Memang demikian.
K  : Dimanakah menyebutkan.
Y  : Dalam Kitab “Perbuatan Rasul – rasul”, pasal 5, ayat 31.
K  : Tolong bacakanlah.
Y  : Baik, disini ada menyebutkan.
       “Ia inilah ditinggikan oleh tangan kanan Allah menjadi Raja dan Juru selamat akan   mengaruniakan tobat kepada Bani Israil dan jalan keampunan dosa”.
K  : Susunan kata ini diucapkan olep Petrus, bukan perkataan Yesus dan bukan wahyu dari Tuhan.
Y  : Tetapi dalam Injil “Lukas” pasal 2, ayat 10 dan 11 juga ada menyebutkan.
K  : Bacakanlah.
Y  : Di sini menyebutkan.
       Maka kata Malaikat itu kepada mereka itu : “Jangan takut, karena sesungguhnya Aku memberikan kepadamu suatu kesukaan besar yang akan jadi bagi segenap kaum.  Sebab pada hari ini sudah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus Tuhan itu, di dalam negeri Daud”.
K  : Malaikat itu berkata kepada siapa, menurut ayat itu.
Y  : Di “Lukas”, pasal 2 ayat 8 dan 9 menyebutkan bahwa Malaekat berkata kepada orang gembala yang tinggal dipadang, menjaga kawan binatangnya pada waktu malam.
K  : Tidak ada keterangan bahwa yang berkata itu Malaekat, dan tidak ada pernyataan dari orang gembala sendiri mengenai peristiwa tersebut.
Y  : Buat saya tidak perlu memeriksa lebih mendalam lagi, karena di Injil menyebutkan Yesus adalah Juru Selamat dan penebus dosa, itu sudah cukup.
K  : Baik, kalau saudara tidak perlu memeriksa kembali ayat tersebut tidak apa, saya ikuti kemauan saudara, namun saya ingin member tahukan kepada saudara,  bahwa dalam kitab “Perbuatan Rasul”, pasal 5 ayat 31 yang saudara baca tadi ada menyebutkan bahwa Yesus, hanya penebus dosa bagi Bani Israil saja, bukan untuk semua manusia.
Y  : Di waktu itu mungkin hanya Bani Israil saja yang ada.  Karena itulah Yesus berkata begitu, tetapi pada hakekatnya untuk semua manusia.
K  : Kalau benar sanggahan saudara, silahkan saudara buka di “Matius”, pasal 1 ayat 21.
Y  : Baik, di “Matius” pasal 1 ayat 21 menyebutkan :
       “Maka Ia akan beranakkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamakan Ia Yesus, karena Ialah yang akan melepaskan kaumnya dari pada segala dosanya”.


K  : Apakah belum jelas, Bijbel sendiri yang menerangkan bahwa kedatangan Yesus hanya untuk melepaskan dosa kaumnya saja bukan untuk semua manusia, sebagaimana kita telah bicarakan.

Y  : Akan tetapi dapat juga saya artikan : “Kaum” itu dengan “Bangsa”, ialah bangsa manusia.  Jadi yang dimaksudkan ialah untuk bangsa.

K  : Dengan dasar apakah saudara member arti begitu.  Di Bijbel sendiri nyata – nyata menyebutkan dengan kata : “Kaumnya”.  Taruh kata saudara alihkan kata : “Kaum” dengan arti “Bangsa”, maka yang demikianpun tidak dapat diartikan lain, kecuali hanya bangsanya Yesus sendiri saja, ialah bangsa Ibrani (Israil).

Y  : Saya masih belum yakin keterangan Bapak selama di Bijbel sendiri tidak menyebutkan dengan tegas, bahwa kedatangan Yesus untuk bani “Israil” saja.

K  : Sekiranya di Bijbel ada menyebutkan, betulkah saudara akan menjadi yakin, bahwa kedatangan Yesus itu bukan untuk semua bangsa.

Y  : Ya, saya yakin, dan demikianlah pendapat saya.

K  : Apakah saudara sudah periksa di Bijbel.

Y  : Sayaa sudah periksa, tetapi saya tidak hafal ayat – ayat Bijbel yang ratusan malah mungkin ribuan ayat itu.

K  : Kalau begitu, silahkan periksa Injil “Matius”, pasal 15 ayat 21.

Y  : Baik, di sini menyebutkan :
       “Maka jawab Yesus, katanya “Tiadalah aku disuruhkan kepada yang lain hanya kepada segala domba yang sesat di antara Bani Israil”.

K  : Bukankah ayat ini sudah jelas, dan tidak bisa diputar putar lagi, Yesus sendiri mangakui, bahwa ia diutus untuk Bani Israil saja, bukan untuk semua manusia atau lain.
       Jadi kalau penganut Yesus (Umat Kristen) yang bukan golongan Bani Israil, tentunya tidak termasuk umatnya Yesus, dan dosanya tidak bisa ditebus/tertebus, karena Yesus hanya menjadi Juru Selamat untuk Bani Israil saja, sedangkan saudara sendiripun bukan dari golongan Bani Israil.

Y  : Ya, kalau demikian bagi saya agak repot.  Entah begaimana ini semestinya.

K  : Nah, kalau begitu orang bisa berpendapat, apakah faedahnya orang – orang Kristen menyebarkan agamanya kepada manusia yang bukan Bani Israil.  Sedangkan Yesus sendiri tidak berbuat demikian.  Apakah cara yang demikian tidak bisa dinamakan melangkahi ajaran Yesus.
       Dan di Injil “Matius” yang saudara baca baru – baru ini ada menyebutkan juga susnan kata Yesus sendiri “Tiadalah” aku disuruhkan kepada yang lain “ Jelas di sini Yesus sendiri mengakui ia disuruh.  Kalau Yesus itu dikatakan Tuhan, maka saya ingin bertanya, pantaskah Tuhan itu jadi pesuruh.  Jadi Yesus itu bukan Tuhan, melainkan pesuruh Tuhan sesuai dengan pengkuan Yesus sendiri, yang menyebutkan dalam Kitab Injil saudara sendiri.

Y  : Batul begitu.  Akan tetapi maaf terlebih dahulu apakah misalnya tidak mungkin ayat itu ada salah cetak.  Ini hanya kira – kiraan saya sendiri saja, tetapi sekali lagi saya minta maaf.

K  : Tidak apa saudara bersikap ragu – ragu, tetapi untuk menghilangkan keragu – raguan baiklah kita periksa kitab yang berbahasa Belanda ini yang kebetulan saudara bawa.  Kitab ini berjudul : “Bijbellezingen Voor Het Huizgezin”.  Setujukah saudara.

Y  : Baiklah, dan memang demikian maksud kami sebelumnya, agar dapat kita periksa bersama – sama apakah ayat Bijbel yang berbahasa Indonesia, ada bersamaan maksudnya dengan yang berbahasa Belanda.

K  : Silahkan saudara periksa di bab : “De Onderdenen Van Het Koningrijk”, halaman 834, ayat 12, Apakah sudah diketemukan ayatnya.

Y  : Sudah ini dia.

K  : Nah, marilah kita periksa.
       Di ayat ini menyebutkan :
       “Toen De Vrouw Van Kanaan Tot Christus Kwan Hem Om Smehende Haar Dochter Te Genezen, Wat Zei Mijroen? Maar Hijanteoordende, Zeide : “Ik Ben Niet Gezenden dan Teot De Verloren Schapen Van Huis Israeka”.

       Kalau kita salin ke dalam Bahasa Indinesia.
       “Ketika seorang perempuan dari Kanaan datang dihadapan Kristus mengemis – ngemis padanya supaya mengobati (Menyembuhkan) anaknya, lalu apakah katanya?”.  “Maka jawab Yesus, katanya : Tiadalah aku disuruhkan yang lain, hanya kepada segala domba yang sesat dari antara Bani Israil”.
   
       Nah, kalau demikian bagaimanakah pendirian saudara.

Y  : Yah, terus terang saja, tampaknya pendirian saya sudah mulai condong kepada keterangan – keterangan bapak.

K  : Allhamdulillah, saya bersyukur, karena saudara sudah tambah bimbang dalam keyakinan saudara.  Pada pertemuan yang lalu, kita sudah membaca susunan ayat di Injil “Matius”, pasal 26 ayat 1 dan 2.

Y  : Betul, saya ingat, saya akan menjelaskan ayat tersebut.

K  : Baik, kalau saudara masih merasa perlu memberikan penjelasan.

Y  : Saya akan bacakan lagi bunyi ayat tersebut.

K  : Baik, pada pertemuan yang lalu telah saya terangkan.  Mungkin saudara masih perlu membantah (membantah keterangan saya tersebut).  Silahkan saudara membacanya.

Y  : Ayat tersebut berbunyi sebagai berikut :
       “Setelah Yesus menyudahi ucapan itu, maka bertuturlah pula Ia kepada murid – muridnya : “Kamu memang mengetahui bahwa dua hari lagi aka nada hari raya Paskah , dan Anak manusia akan diserahkan, supaya ia disalibkan”.

       Jadi kedatangan Yesus memang untuk disalib, Berdasarkan ayat ini.

K  : Mengapa Yesus berteriak minta tolong kepada Tuhan di waktu akan disalib, kalau memang benar kedatangan Yesus untuk disalib.
       Mestinya dia bersedia untuk disalib.  Seruan Yesus minta – minta tolong itu, sebagaimana saya telah sebutkan pada pertemuan kita yang pertama, ialah di “Matius”, pasal 27 ayat 46 : Yang bunyinya sebagai berikut :

       “Maka sekira – kira pukul tiga itu, berserulah Yesus dengan suara yang nyaring, katanya : “Eli, Eli, lama Sabachtani, artinya : Ya Tuhanku, Ya Tuhanku, apakah sebabnya Engkau meninggalkan Aku”.

Y  : Di ayat yang dibacakan tadi menunjukkan badan Ketuhanan Yesus sudah mengetahui lebih dahulu bahwa badan kemanusiannya akan disalib.  Jadi yang berteriak itu bukan Anak Tuhan, melainkan badan kemanusiannya Yesus, oleh karenanya ia itu menyerah untuk disalib.

K  : Kalau begitu, di waktu Yesus disalib ada dimanakah badan Ketuhanannya Yesus itu.  Kalau saudara menjawab berpisah, maka hal itu menunjukkan bahwa tidak selamanya Yesus menjadi satu dengan Tuhan.  Tetapi kalau saudara jawab tetap disitu, mengapa badan Ketuhanannya tidak dapat menolong Yesus, sehingga ia berteriak – teriak minta tolong.

Y  : Saya tidak mengerti bagaimana soal ini sebenarnya.

K  : Bukan itu saja, malah kita masih bisa meneruskan lagi di “Matius”, pasal 26, ayat 38 yang menyebutkan :
       “Kemudian kata Yesus kepada mereka itu : “Hatiku amat sangat berduka cita hamper mati rasaku ; tinggallah kamu disini dan berjagalah sertaku”.

       Mengapa badan Ketuhanan Yesus tidak berkuasa menghilangkan duka cita yang dirasakan olehnya.  Malah ia berkata kepada muridnya minta berjaga bersama dia.  Pantaskah Tuhan minta – minta kepada manusia.

Y  : Kalau saya berpegang kepada ayat Injil tersebut, bahwa kedatangan Yesus untuk Bani Israil saja, maka apakah salahnya kalau kita mengajak manusia di luar Bani Israil supaya percaya kepada Yesus.

K  : Kalau saudara konsekuen berpegang pada ayat Injil itu mestinya tidak demikian pendapat saudara.  Kalau saudara mengajak manusia di luar Bani Israil, berarti saudara telah menyimpang dari langkah Yesus oleh karena Yesus sendiri mengatakan bahwa kedatangannya hanya untuk menebus dosa Bani Israil semata – mata, bukan manusia lainnya.

Y  : Taruh kata kedatangan Yesus itu hanya untuk Bani Israil saja, dan andaikata ada orang dari luar Bani Israil yang masuk Kristen, maka hal tersebut tidak berarti ayat Injil dan ajaran Kristen itu ada kesalahan.

K  : Kalau begitu, apakah orang Bani Israil yang menyalibkan Yesus itu sudah tertebus dosanya.

Y  : Entahlah.

K  : Mengapa dalam ayat Injil tersebut Yesus berkata bahwa kedatangannya untuk menebus dosanya Bani Israil.  Dengan demikian maka orang Bani Israil yang menyalibkan Yesus mestinya sudah tertebus dosanya.  Terlebih lagi berdasarkan keterangan saudara mestinya manusia yang menyalibkan Yesus itu tidak berdosa, malah menerimannya pahala besar, kalau kedatangannya Yesus memang untuk disalib.
       Andaikata tidak ada orang yang bersedia menyalibkan Yesus, tentu tidak terlepas dosanya Bani Israil dan kedatangannya Yesus tidak dapat lagi disebut selaku penebus dosa.
       Mestinya orang yang menyalibkan Yesus itu menerima pahala besar, tidak dilaknat, karena mereka telah berjasa menyalibkan Yesus, karena perbuatan mereka itulah, dosa – dosa Bani Israil tertebus semuanya.  Jawaban ini sebagian telah saya sampaikan pada pertemuan kita yang lalu.

Y  : Dalam hal ini saya belum bisa menjawab sekarang, tetapi mungkin di lain waktu.

K  : Saya akan ulangi pertanyaan saya : Betulkah lantaran Yesus itu disalib dosa bisa terhapus.

Y  : Ya, betul begitu menurut ayat Injil.

K  : Alat apakah yang digunakan untuk menyalibkan Yesus.
Y  : Kalau saya tidak salah, ialah kayu yang disebut : “Kayu salib”.

K  : Kalau begitu Yesus tergantung pada kayu pada waktu disalibkan.

Y  : Ya, demikian, sebagaimana kita sering melihat gambar Yesus disalib.

K  : Silahkan saudara periksa di Bijbel “Galatiah”, pasal 3 ayat 13.

Y  : Baik, disini disebutkan :
       “Maka Kristus sudah menebus dosa kita dari pada kutukan Torat itu dengan menjadi satu kutuk karena kita, karena ada tersurat : “Bahwa terkutuklah tiap – tiap orang yang tergantung pada kayu”.

K  : Menurut keterangan saudara, Yesus rela untuk disalib, sedangkan menurut “Galatiah” yang saudara baca menyebutkan : Terkutuklah tiap – tiap orang yang tergantung pada kayu salib.  Apakah Yesus sendiri tidak termasuk orang yang tergantung pada kayu, dan kalau begitu apakah bisa menebus dosa manusia.

Y  : Terima kasih, saya sudah menyadari.  Apakah tidak sebaiknya kita pindah kepada pasal- pasal yang lain.  Tetapi di lain malam, karena sekarang waktunya sudah terlalu larut malam.

K  : Baiklah terserah saudara.

Related Post



0 komentar:

Posting Komentar

 

Site Info

Blog ini akan terus di update tiap hari, jangan lupa terus berkunjung untuk mendapatkan update nya...thanks

Smile

Welcome to my blog

AntaraIslamdanKristen Copyright © 2009 Template is Designed by Pengelana Agama Special for My BrotherYohanes Adi Susilo