Rabu, 02 Februari 2011

Antara Islam dan Kristen Part 7

Pertemuan Ketiga
K : Sebagaimana kita telah rembuk kemarin malam, apakah akan dilanjutkan juga musyawarah ini ?
Y : Memang demikian, karena kedatangan kami kemari khusus untuk melanjutkan pertemuan kita kemarin malam.
K : Kalau tidak khilaf, pembicaraan kita masih berkisar dalam soal ke Tuhanan Yesus dalam Bijbel.
Y : Betul begitu. Kemarin malam saya mengharapkan agar bapak menunjukkan ayat-ayat dalam kitab Injil; Apakah Yesus itu Tuhan atau bukan.
K : Kemarin malam, telah saya unjukkan. Agar berturut-turut sebaiknya kita ulangi lagi ayat-ayat Injil tersebut, lalu akan saya unjukkan lagi ayat-ayatnya yang lain. Setujukah saudara pendapat saya ini ?
Y : Memang sebaiknya begitu, agar berurutan dan bertambah jelas sebaiknya diulangi lagi.
K : Silahkan buka “Matius”, pasal 1 ayat 16.
Y : Baik. Dalam Pasal dan ayat tersebut menyebutkan : “Dan Yakub memperanakkan Yusuf, yaitu suami Maryam, ialah yang melahirkan Yesus, yang disebut Kristus”.
K : Disini jelas, ayat ini menyebutkan sendiri bahwa Yesus diperanakkan oleh Maryam. Jadi, Yesus adalah anak manusia bukan anak Tuhan, sebagaimana telah saya terangkan dalam pertemuan pertama.
Y : Ya, pada pertemuan pertama bapak telah terangkan dan saya telah mengerti. Menurut pendapat bapak, apakah sebenarnya yang dimaksudkan dengan kata “Yesus dan Kristus” ?
K : Apakah saudara belum mengetahui arti daripada “dua buah kata” tersebut ?
Y : Saya mengerti. Tetapi hanya untuk mencocokkan saja dengan penafsiran bapak.
K : Baik, Yesus adalah bahasa Yunani yang berarti “Melepaskan”, melepaskan manusia daripada dosa.
Y : Darimanakah adanya keterangan bahwa Yesus itu berarti melepaskan dosa ?
K : Sebetulnya susunan pertanyaan itu timbul dari saya. Tetapi saya mengerti mungkin saudara akan menguji saya tentang Injil, walaupun begitu saya penuhi juga permintaan saudara. Silahkan periksa di “Matius” pasal 1 ayat 21.
Y : Di pasal dan ayat ini menyebutkan : “Maka ia akan beranakkan seorang anak laki-laki. Dan hendaklah engkau ia namakan Yesus, karena Ialah yang akan melepaskan kaumnya daripada segala dosanya”.
K : Itulah ayatnya. Arti “Kristus” ialah “Almasih”, “Sang Sabda”, “Adil”. “Ratu Salem”. Dan ada lagi beberapa arti yang lain. Kata “Almasih” dalam Injil bahasa Inggris disebut “Christ the Lord”, didalam Injil bahasa Arab disebut “Al Masih Ar Robb”, Kata “Lord dan Robb” artinya “Tuanku”, “Paduka Tuan” dan ada juga dengan arti “Tuhan” dan lain-lain. Akan tetapi karena Yesus sendiri mengaku bahwa ia bukan Tuhan melainkan utusannya sebagaimana tersebut dalam kitab Injil Johannes pasal 17 ayat 23, dan ia diperanakkan oleh manusia sebagaimana tersebut dalam Injil Matius, pasal 1 yat 16 dan 21, malah ia sendiri yang mengakui bahwa Tuhan itu Esa (Tunggal), sebagaimana disebutkan dalam Injil Markus, pasal 12 ayat 29 dan di ayat-ayat Injil yang lain-lain, maka berdasarkan pengakuan Yesus itu jelas, jelas Yesus itu bukan Tuhan dan Bukan Anak Tuhan.
Y : Benar yang bapak maksudkan itu.
K : Selanjutnya harap periksa lagi di “Markus” pasal 12 ayat 29.
Y : Disini menyebutkan “Maka jawab Yesus kepadanya : Hukum yang terutama inilah : Dengarlah olehmu hai Isra’il, adapun Allah Tuhan kita, ialah Tuhan Yang MahaEsa”.
K : Jelas bahwa Tuhan itu Esa, artinya “Satu”, “Tunggal”. Jadi Yesus bukan Tuhan sebagaimana telah saya terangkan.
Y : Ya, sudah bapak terangkan kemarin malam.
K : Periksa lagi “Ulangan” pasal 4 ayat 35.
Y : Disini menyebutkan “Maka kepadamulah Ia itu ditunjuk, supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itu Allah, dan kecuali Tuhan Yang Esa tiadalah yang lain lagi”.
K : Kitab Injil saudara sendiri yang menyebutkan dan Yesus sendiri yang menyampaikan bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah yang Esa. Jadi tegas sekali yesus sendiri tidak mengaku menjadi Tuhan. Inipun telah saya terangkan pada pertemuan kita kemarin malam.
Y : Ya, saya sudah mengerti dan menerimanya.
K : Periksa lagi di “Ulangan” pasal 6 ayat 14.
Y : Di “Ulangan” pasal dan ayat tersebut menyebutkan demikian “Dengarlah olehmu hai Isra’il! Sesungguhnya Hua Allah kita, Hua itu Esa adanya”.
K : Jelas di Kitab Injil sendiri menyebutkan Allah itu Esa, Tunggal. Yesus telah mengakui sendiri bahwa dia bukan Tuhan. Bagaimana pendapat saudara ? Kaum Kristen mengatakan Yesus itu Tuhan, sedangkan Yesus sendiri menolak disebut dirinya Tuhan.
Y : Ya, saya tidak mengerti dan tambah bingung.
K : Biarlah, tidak apa-apa. Marilah kita teruskan lagi. Periksa “Mathius” pasal 27 ayat 1.
K  :   Biarlah tidak apa – apa.  Marilah kita teruskan lagi.  Periksa di “Matius”, pasal 27, ayat 1
Y  :   Baik, disini menyebutkan  :
        “Setelah hari siang, maka segala kepala iman dan orang tua-tua kaumpun berundinglah atas hal Yesus, supaya dibunuh dia”.

K  :   Kalau betul Yesus itu Tuhan, mustahil ada manusia merencanakan untuk membunuh Dia.  Silahkan buka lagi di “Matius”, pasal 26 ayat 38.

Y  :   Diayat ini ada menyebutkan.
“Kemudian kata Yesus kepada mereka itu  :  “Hati ku amat sangat berdukacita, hamper mati rasaku; tinggallah kamu disini dan berjagalah sertaku”.

K  :    Diayat itu menyebutkan bahwa Yesus amat sangat berduka cita, Pantaskah ada Tuhan berduka cita.  Ini menunjukkan bahwa Yesus bukan Tuhan.

K  :   Periksa lagi di “Lukas”, pasal 2 ayat 11.

Y  :   Baik, diayat ini menyebutkan  :
“Sebab pada hari ini sudah lahir bagimu Juru selamat, yaitu Kristus Tuhan itu di dalam negeri Daud”.

K  :   Wajarkah Tuhan dilahirkan oleh manusia (Maryam).  Terus periksa di “Johannes”, pasal 5, ayat 30.

Y  :   Baik, disini menyebutkan :
“Maka aku tidak boleh berbuat satu apa dari mauku sendiri, seperti aku dengar begitu aku hukumkan, dan hukumku itu adil adanya, karena tidak aku coba turut mauku sendiri, melainkan maunya Bapa yang sudah mengutus aku”.

K   :   Ayat itu yesus sendiri yang berkata bahwa ia tidak berkuasa berbuat sekehendaknya.  Wajarkah Tuhan tidak berkuasa berbuat sekehendaknya.  Di ayat itu pun Yesus mengaku sendiri bahwa kehendaknya itu menurut kehendak Tuhan yang mengutus dia.  Kalau Yesus betul Tuhan, tentu tidak dapat diperintah oleh siapapun.  Di ayat ini juga Yesus mengaku, bahwa dia bukan Tuhan melainkan diutus oleh Tuhan.  Yang diutus itu tentu bukan Tuhan.

Y   :   Kalau berdasarkan ayat tersebut, memang benar keterangan Bapa.

K   :   Kalau begitu jelas bahwa  :
1. Yesus datang ke dunia ini bukan kemauanNya sendiri tetapi dia utusan Tuhan atas kehendak Tuhan, sebagaimana juga Tuhan telah mengutus Nabi – nabi dan Rasul – rasul yang lain.
2. Yesus menghidupkan orang mati bukan maunya sendiri melainkan atas kehendak Tuhan.  Sebagaimana juga Ilyas dapat menghidupkan orang mati.
3.  Yesus dapat menyembuhkan penyakit kusta (Lepra), bukan kehendakNya sendiri, melainkan atas kehendak Tuhan, sebagaimana juga Ilyas dapat menyembuhkan penyakit lepra.
Keterangan saya ini berdasarkan pengakuan Yesus sendiri di ayat tadi bahwa.  “Tidak aku coba mauKu sendiri, melainkan maunya Bapa yang sudah mengutus Aku”.
Apakah saudara memerlukan lagi Ayat-ayat Bijbel yang menerangkan pengakuan Yesus sendiri bahwa ia bukan Tuhan.

Y   :   Buat saya masih memerlukan lagi bukankah telah saya sampaikan kepada bapak, bahwa saya ingin mencari kepuasan dalam meneliti ajaran – ajaran agama, terutama dalam hal Ketuhanan yang hakiki.  Tetapi sya ingin bertanya, dan maaf sebelumnya, bagaimanakah bapak bisa hafal diluar kepala tentang ayat – ayat Bijbel, dan keistimewaan bapak ini saya merasa kagum.

K   :   Itu adalah petunjuk Tuhan.  Alhamdulillah saya memang mempelajari bermacam Agama, akhirnya saya bertambah yakin akan kebenaran Agama Islam.  Kalau saudara merasa kagum kepada saya, maka sayapun lebih merasa kagum lagi kepada saudara selaku pemeluk Agama Kristen berhasrat meneliti ajaran – ajaran Agamanya.  Juga dengan bantuan bapak Markan ini.  Baiklah kita lanjutkan, silahkan periksa lagi di “Ulangan”, pasal 4 ayat 39.

Y  :   Baik, dipasal dan ayat ini disebutkan sebagai berikut  :
          “Maka sekarang ketahuilah olehmu dan perhatikanlah ini baik – baik, bahwa Tuhan itulah     Allah, baik dilangit yang di atas, baik dibumi yang dibawah, dan kecuali ia tiadalah lain lagi”.
             
K  :    Tegas sekali, di Kitab Injil sendiri yang menyebutkan bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan Yesus sendiri pula yang berkata bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan Yesus sendiri pula yang berkata bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah.  Jadi Yesus pun bukan Tuhan.  Ayat ini tentu tidak dapat diputar – putar lagi.  Kalau ada penganut agama Kristen mengakui Yesus itu Tuhan, maka pengakuanya bertentangan dengan Kitab sucinya sendiri, dan bertentangan pula dengan ajaran Yesus.

Y  :   Tetapi dalam Injil “Johanes” pasal 10, ayat 38 ada menyebutkan  :
          “Supaya kamu dapat tahu dan percaya, yang Bapa ada di dalam aku, dan aku ada di dalam Bapa”.
        Ayat ini menunjukkan bahwa Yesus di dalam Tuhan, dan Tuhan di dalam Yesus, maksudnya Tuhan dan Yesus itu Satu adanya, atau singkatnya bahwa Yesus pun Tuhan.  Juga di dalam “Johannes” pasal 14 ayat 11 ada menyebutkan  :
          “Percayalah yang aku ini dalam Bapa, dan Bapa dalam aku”.
          Ayat inipun ada menunjukkan bahwaYesus dan Tuhan adalah satu jadi Yesus pun Tuhan.
K  :   Kalau saudara berpegang dengan ayat tersebut, bahwa Yesus itu Tuhan, maka saudara harus mengakui juga bahwa Tuhan itu Yesus, dan Yesus itu Tuhan.

Y  :   Tidak demikian, tetapi Yesus dan Tuhan itu satu.
K   :   Kalau begitu, saya ingin bertanya : “Di ayat itu ada dua rangkaian kata ialah  “ Yesus dan Tuhan”.  Siapakah yang lebih berkuasa di antara keduanya.  Tuhan Bapakah atau Yesus?

Y   :   Tentu Tuhan Bapa.

K    :  Kalau masih ada yang lebih kuasa dari Yesus, maka Yesus tentu bukan Tuhan, lebih jelas periksa di Injil “Johannes” pasal 14 ayat 28.

Y   :   Baik, di ayat ini ada menyebutkan :
          “Kamu sudah dengar aku bilang, yang aku pergi serta datang kembali sama kamu.  Coba kamu cinta  sama aku, hati, sebab aku sudah bilang : Yang aku pergi sama bapa, karena itu lebih dari aku”.

K   : Di ayat ini Yesus sendiri mengatakan : “Bapakku itu lebih dari aku”, ini menunjukkan bahwa, kalau Yesus itu Tuhan, maka ialah Tuhan yang tidak sempurna, oleh karena masih ada yang melebihi tingkatnya.  Yang tidak sempurna itu tentu bukan Tuhan.  Harap saudara periksa lagi di Injil “Johannes” pasal 12, ayat 45.

Y  :   Baik, di pasal dan ayat tersebut menyebutkan sebagai berikut :
          “Dan barang siapa yang melihat aku, dia melihat sama Dia yang mengutus aku”.

K   : Pantaskah Tuhan diutus.  Kalau Yesus itu Tuhan, mengapa ada Tuhan yang di utus.  Maksud ayat tersebut siapa yang melihat Yesus, seolah-olah ia melihat Tuhan yang mengutus Yesus.  Jadi perkataan Yesus di atas menunjukkan bahwa ia bukan Tuhan, melainkan utusan Tuhan.

Y  : Saya belum meneliti maksud ayat di “Johannes” pasal 10, ayat 38 dan pasal 14 ayat 11 yang menyebutkan bahwa “Bapa dalam aku dan aku dalam Bapa”, seperti yang telah saya bacakan tadi.  Akan tetapi dalam ayat ini saya berpendapat ada dua macam penafsiran.

1. Yesus adalah Tuhan
2. Berdasarkan Injil “Johannes”, pasal 12 ayat 45 yang kit abaca itu menyebutkan, Yesus itu adalah utusan Tuhan.  Utusan di sini maksudnya selaku Tuhan ia menyampaikan sendiri ajaranya kepada manusia.

K   :   Ayat itu bukan berarti mempunyai dua macam penafsiran, tetapi di antara dua ayat tersebut jadi di “Johannes” pasal 10 ayat 38, dan pasal 14 ayat 11, dan “Johannes”, pasal 12 ayat 45 itu adalah bertentangan.  Di satu ayat ditafsirkan Yesus itu Tuhan, dan di ayat lain disebutkan nahwa Yesus itu utusan Tuhan.  Jadi di dalam Injil sendiri terdapat ayat-ayatnya antara yang satu dengan yang lain bertentangan.  Kita perlu ingat kembali pada pembicaraan kita semula kalau ada Kitab suci yang isinya dan berselisih antara satu ayat dengan ayat yang lain, maka apakah kitab suci itu masih akan dipertahankan kesucianyakah.

Y  :   Betul, kita telah bicarakan hal itu pada pertemuan yang lalu.

K   : Andaikan saudara masih juga mau mempertahankan ketuhanan Yesus dengan berdasarkan ayat Bijbel yang menyebutkan : “Yesus dalam Bapa dan Bapa dalam Yesus”.  Sebagaimana tersebut dalam “Johannes” pasal 10 ayat 38 dan pasal 14 ayat 11 itu, maka saudarapun akan diajwab oleh kitab Injil saudara sendiri, bahwa penafsiran saudara itu tidak benar.

Y  :   Dimanakah menyebutkan demikian :

K  :   Silahkan saudara periksa di “Injil Johannes” pasal 17 ayat 21.

Y  :   Di pasal dan ayat ini menyebutkan :
          “Supaya semua jadi satu, ia Bapa! Seperti Bapa dalam saya, dan saya dalam Bapa dan supaya dia orang jadi satu dalam kita, biar dunia percaya Bapa sudah mengutus saya”.

K   :   Jelas di ayat ini kalau Yesus sendiri berkata, bahwa Yesus dalam Bapa dan Bapa dalam Yesus dan muridnya pun dalam Bapa.  Kalau begitu harus saudara akui bahwa murid-murid Yesus pun Tuhan juga.

Y   :   Kalau begitu bagaimana arti yang sebenarnya ayat itu menurut Bapak.

K   :   Kalimat “Bapa dalam saya”, dan muridnya jadi satu dengan kita (Allah dan Yesus) di ayat tersebut maksudnya, supaya Yesus senantiasa tidak melupakan Allah (Bapa) demikian juga muridnya tidak melupakan Yesus dan Allah (Bapa).  Dan di akhir ayat tersebut Yesus berkata.  “Biar dunia percaya yang Bapa mengutus saya”.  Rangkaian kata-kata ini tegas sekali Yesus mengakui bahwa ia bukan anak Allah, melainkan utusanya.  Dan teruskan saudara baca di “Johannes” pasal 17 ayat 23.

Y   :   Baik, ayat tersebut menyebutkan :
          “Saya dalam dia orang, dan Bapa dalam saya, supaya dia orang jadi satu dengan sempurna, dan supaya dunia boleh tahu yang Bapa sudah mengutus saya”. 

K  : Apakah susunan ayat tersebut belum jelas bahwa Yesus sendiri yang berkata dan mengaku bahwa ia bukan Tuhan, melainkan utusan Tuhan.  Apakah saudara masih belum puas tentang ayat – ayat Injil yang menunjukkan bahwa Yesus bukan Tuhan, karena saya anggap telah cukup banyak tunjukkan kepada saudara.

Y   : Sebagaimana telah saya sampaikan kepada Bapak, saya ingin kepuasan.  Sebetulnya keterangan – keterangan Bapak telah memuaskan saya, namun demikian kalau masih ada ayat – ayatnya lagi harap bapak tunjukkan.

K  :  Baik saya penuhi pengharapan saudara, silahkan saudara periksa di Kitab “Samuel” yang kedua pasal 7 ayat 23.

Y  : Pasal dan ayat tersebut menyebutkan sebagai berikut :
          “Maka sebab itu besarlah Engkau, ya Tuhan Allah! Karena tiada yang dapat disamakan dengan Dikau, dan tiada Allah melainkan Engkau sekedar yang telah kami dengar telinga kami”.

K  : Di ayat ini jelas bahwa Yesus sendiri menghadapkan kata – katanya kepada Allah, bahwa tiada yang dapat disamakan dengan Allah.  Jadi Yesus sendiri mengaku bahwa dirinya tidak sama dengan Tuhan, dengan lain kata ia bukan Tuhan, dan ditengah – tengah ayat itu Yesus sendiri berkata : “Tiada Allah melainkan engkau”.  Jadi Yesus termasuk yang lain, yakni ia bukan Tuhan Allah.  Rangkaian ayat tersebut, Yesus sendiri yang berkata bahwa, “Tiada Tuhan melainkan Allah”, mengapa kaum Kristen mengangkat Yesus selaku Tuhan.  Silahkan periksa Injil “Yahya” pasal 17 ayat 8.

Y  : Baik, sebutkan ayat tersebut adalah sebagai berikut :
        “Karena segala  firman yang telah Engkau fimankan kepadaku, itulah Aku sampaikan kepada mereka itu, dan mereka itu sudah menerima dia, dan mengetahui dengan sesungguhnya bahwa aku datang dari adamu, dan lagi mereka itu percaya bahwa engkau yang menyuruh Aku”.

K  :  Di ayat ini Yesus sendiri berkata bahwa ia menerima firman dari Allah.  Kalau Yesus Tuhan, tentunya tidak membtuhkan firman dari siapapun juga.  Di akhir ayat itu juga Yesus sendiri berkata, bahwa “Engkaulah yang menyuruh Aku”.  Jadi Yesus itu bukan Tuhan, melainkan pesuruh Tuhan, sebagaimana Nabi – nabi dan utusan – utusan Allah yang lain –lain juga.  Teruskan saudara periksa Injil “Matius” pasal 26 ayat 2.

Y  : Baik, disini menyebutkan :
        “Kamu memang mengetahui bahwa dua hari lagi aka nada hari raya Paskah, dan anak manusia akan diserahkan supaya Ia disalibkan”.

K  : Yang dimaksud dengan anak manusia di ayat itu ialah Yesus sendiri.  Jadi jelas Yesus mengakui bahwa ia bukan Tuhan, melainkan anak manusia.  Labjutkan periksa Injil “Matius” pasal 5 ayat 45.

Y  : Baik, ayat ini menyebutkan :
       “Supaya kamu menjadi anak – anak Bapamu yang di surga . . . . . . . . .

K  : Cukup sampai disitu.  Di ayat ini saudara saksikan sendiri, bahwa Yesus sendiri yang berkata kepada murid – muridnya, supaya kamu menjadi anak – anak Bapamu yang disurga ; Yakni apabila murid – muridnya taat atas perintah – perintah Tuhan, menurut Yesus mereka akan jadi anak Tuhan juga.  Berdasarkan ayat Bijbel tersebut tentunya anak Tuhan akan menjadi banyak jumlahnya, bukan Yesus saja.




Y  : Tetapi di Injil “Johannes” pasal 1 ayat 34 menyebutkan.
       “Maka aku sudah melihat itu, serta bersaksi yang dia inilah anak Allah”.
     
       Juga di Injil “Matius” pasal 3 ayat 17 menyebutkan.
        “Maka suatu suara dari langit mengatakan : “Inilah Anakku yang kukasihi, kepadanyapun Aku berkenan”.

       Di Injil “Lukas” pasal 1 ayat 32 juga menyebutkan:
           “Maka Ia akan menjadi besar, dan ia akan dikatakan Anak Allah Yang Maha tinggi, maka Allah.  Tuhan kita, akan mengaruniakan kepadanya takhta Daud, nenek moyangnya itu”.

       Di “Ibrani”, pasal 4 ayat 11 menyebutkan :
           “Sedangkan ada kepada kita seorang Imam maha besar yang sudah melintas segala langit, yaitu Yesus Anak Allah, maka hendaklah kita memegang pengakuan itu”.

        Dan masih banyak lagi ayat – ayat Bijbel yang menerangkan bahwa Yesus Anak Allah.  Kalau Bapak memerlukan akan saya tunjukkan ayat – ayatnya.

K : Saya mengerti, bahwa ayat – ayat Bijbel yang menerangkan bahwa Yesus Anak Allah sebagaimana tersebut di :
“Matius”              :  Pasal 3 ayat 17, pasal 4 ayat 3, pasal 14 ayat 33, pasal 26 ayat 63 dan  pasal 16 ayat 17.

“Johannes”          :  Pasal 3 ayat 16, pasal 1 ayat 34 dan ayat 40, pasal 17 ayat 1, pasal 19 ayat     7, pasal 16 ayat 27, dan ayat 30, pasal 15 ayat 23, dan beberapa ayat lainnya     di Johannes.

“Rum”                 :  Pasal 1 ayat 9, pasal 5 ayat 10, pasal 8 ayat 3, pasal 29 ayat 23.

“Galatiah”            :  Pasal 1 ayat 16, pasal 4 ayat 4 dan 6.

“Lukas”               :  Pasal 1 ayat 32 dan 35, pasal 3 ayat 22, pasal 4 ayat 3 dan 9, pasal 4 ayat 34 dan 41.

“Ibrani”                :  Pasal 1 ayat 25 dan 8, pasal 3 ayat 6, pasal 4 ayat 14, pasal 5 ayat 5 dan 8.

“Matius”              :  Pasal 2 ayat 15, pasal 3 ayat 17, pasal 4 ayat 3 dan ayat 6, pasal 14 ayat              33, pasal 26 ayat 63, pasal 16 ayat 17.

“Kortinus”           :  Pasal 1 ayat 9.

           Dan masih ada beberapa ayat lain di Kitab Injil yang menyebutkan Yesus itu anak Allah tetapi    maksudnya bukan Anak Allah yang sebenarnya, karena Yesus sendiri mengaku dikitab Injil bahwa ia adalah utusan Allah, bukan anak Allah.  Dan ia sendiri berkata : “anak manusia”  bukan anak Tuhan.  Jadi jumlah ayat – ayat dikitab Injil yang menyebutkan Yesus itu anak Allah tidak menjamin kebenarannya bahwa ia anak Allah betul – betul, sebagaimana kita sering mendengar ucapan – ucapan, “anak kapal”, “anak sekolah”, tidak berarti bahwa kapal dan sekolah itu beranak, melainkan mempunyai arti bahwa orang itu selalu terikat oleh peraturan – peraturan kapal dan pelajaran – pelajaran di sekolah.  Periksa lagi “Yahya” pasal 5 ayat 30.

Y  : Ayat tersebut demikian bunyinya :
        “Suatupun tiada Aku dapat berbuat menurut kehendakku sendiri, melainkan Aku menjalankan hukum sebagaimana yang aku dengar, dan hukumku itu adil adanya; karena bukannya Aku mencari kehendak Diriku, melainkan kehendak Dia yang menyuruhkan Aku”.

K  : Di sini jelas sekiranya Yesus itu Tuhan, tentu dapat berbuat sekehendaknya sendiri.  Tetapi di Bijbel sendiri menyebutkan bahwa perbuatan Yesus itu adalah kehendak Tuhan.  Dan ssekiranya Yesus itu Tuhan, tentunya tidak ada yang mengutus.  Mustahil Tuhan menjadi utusan Tuhan, atau dengan lain kata “Utusan Tuhan itu adalah Tuhan”. Bisakah terjadi demikian.

Y  : Sudah jelas dan terima kasih.

K  : Silahkan periksa lagi di “Yahya” pasal 3 ayat 13.

Y  : Baik di sini menyebutkan :
        “Seorangpun tiada naik ke surga, kecuali Ia yang sudah turun dari surga, yaitu anak manusia”.

K  : Jelas di Bijbel sendiri menyebutkan bahwa Yesus sendiri adalah anak manusia bukan anak Tuhan.

Y  : Betul berdasarkan ayat tersebut Yesus adalah anak manusia.

K  : Periksa lagi di “Matius” pasal 27 ayat 30.

Y  : Baik, di sini menyebutkan :
       “Maka mereka itupun meludahi Dia, serta mengambil buluh itu mamalu kepalanya”.

K  : Kalau Yesus itu betul Tuhan, bagaimana Tuhan bisa diludahi dan diperolok – olokkan.  Mengapa ada Tuhan yang begitu lemah.  Sesuai dengan pengharapan saudara supaya puas dengan soal ketuhanan Yesus menurut Bijbel dan perkataan Yesus sendiri ada menyebutkan Ia bukan Tuhan, sekali lagi periksa di “Matius” pasal 21 ayat 18 dan 19.

Y  : Baik, di sini disebutkan  :
       “Pada pagi – pagi harinya, apabila Ia kembali ke negeri itu, Ia merasa lapar”.
          Serta dipandangnya sepohon ara di sisi jalan, pergilah Ia kesitu dan didapatinya suatu apapun tiada di pohon itu, melainkan daun sahaja.  Lalu berkatalah Ia kepadanya : Janganlah jadi buah dari padamu lagi selama – lamanya.  Maka dengan seketika itu juga layulah pohon ara itu”.

K  : Kalau Yesus itu Tuhan tentu ia tidak akan mengutuk pohon itu supaya tidak berbuah melainkan ia akan menciptakan buah pada pohon itu dengan kekuasaannya selaku Tuhan.  Akan tetapi pohon yang tidak berbuat kesalahan apa – apa kepada Yesus dan pohon yang tidak tahu apa – apa itu malah dikutuk oleh Yesus.  Wajarkah Tuhan mengutuk makhluk yang tidak bersalah.  Padahal kalau betul Yesus itu Tuhan tentu Ia berkuasa menciptakan pohon itu juga, tidak lalu mengutuknya.

Y  : Bapak hafal betul tentang ayat – ayat di kitab Injil, jadi sudah jelas berdasarkan ayat – ayat Injil yang bapak sebutkan dan dikuatkan lagi dengan beberapa ayat lainnya, nyatalah bahwa Yesus itu bukan anak Tuhan.

K  : Persoalan Yesus Anak Tuhan itu telah kita bicarakan pada pertemuan pertama, dan sudah dibereskan oleh Injil sendiri yang menyebutkan bahwa selain Yesus masih banyak lagi beberapa manusia yang harus diakui Anak Tuhan, dan seharusnya mereka itu diakui juga oleh golongan Kristen, menjabat anak Tuhan, bukan Yesus saja, karena berdasarkan Kitab Injil sendiri anak Yesus itu banyak.

Y  : Ya, betul kita telah bicarakan tentang itu.





K  : Supaya lebih jelas, baiklah saya ulangi, di Injil ada menyebutkan bahwa :
1.    Daud anak Allah yang sulung. (Mazmur, pasal 29 ayat 27).
2.    Yacub (Israil) adalah anak Allah yang sulung (keluaran, pasal 4 ayat 22 dan 23).
3.    Afrain adalah anak Allah yang sulung (Irmia, pasal 31 ayat 9).

Jadi Daud anak Allah yang sulung, Yacub anak Allah yang sulung dan Afrain juga anak Allah yang sulung.  Ketiga – tiganya atau kesemuanya adalah sulung.  Yang manakah yang betul – betul sulung.  Apa semuanya.  Karena itu saya jelaskan bahwa “Anak Allah” yang tersebut dalam Bijbel itu, tidak berarti anak Allah” yang tersebut dalam Bijbel itu, tidak berarti anak Allah yang sebenarnya melainkan maksudnya ialah kekasih Allah, atau mereka yang taat kepada perintah – perintah Tuhan.

Y  : Saya sudah mengerti, terima kasih.

K  : Tetapi saudara mungkin belum mengerti betul tentang arti “anak dan Bapa” dalam bahasa  Ibrani, atau susunan bahasa yang terpakai dalam Bijbel.

Y  : Kalau begitu bagaimanakah arti yang sebenarnya.

K  : Dalam bahasa Ibrani kata “Bapa” itu dipakai buat Tuhan, sedangkan kata “anak” dipakai buat  mereka yang dihormati, seperti para Nabi, para Rasul.

Y  : Dasar apakah yang dipergunakan oleh bapak tentang keterangan itu.?

K  : Saya sudah sebutkan pada pertemuan yang pertama, ialah tersebut dalam Injil “Matius”.

Y  : Saya tidak ingat, di pasal dan ayat berapa.

K  : Silahkan buka “Matius” , pasal 5 ayat 9.

Y  : Baik, di sini disebutkan :
         “Berbahagialah segala orang yang mendamaikan orang karena mereka itu akan disebut anak Allah”.

K  : Jelas, siapa saja mendamaikan manusia akan disebut atau akan menjabat “Anak Allah”, kalau begitu anak Allah itu ratusan, ribuan, malah mungkin jutaan orang, jadi bukan Yesus saja.

Y  : Apakah tidak sebaiknya kita lanjutkan besok malam saja, karena sudah larut malam.

K  : Terserah saudara, tetapi baiklah besok malam saja kita lanjutkan.

Related Post



0 komentar:

Posting Komentar

 

Site Info

Blog ini akan terus di update tiap hari, jangan lupa terus berkunjung untuk mendapatkan update nya...thanks

Smile

Welcome to my blog

AntaraIslamdanKristen Copyright © 2009 Template is Designed by Pengelana Agama Special for My BrotherYohanes Adi Susilo