Selasa, 25 Januari 2011

Antara Islam dan Kristen Part 5

K : Dari sebab itulah Saudara menyembah Yesus selaku Tuhan yang tidak berkuasa menyelamatkan dirinya sendiri, malah minta tolong. Pantaskah ada Tuhan demikian ? Dan saya lanjutkan bertanya apakah manusia-manusia yang menyalibkan Yesus itu dilaknat ?

Y : Pasti dilaknat.

K : Mestinya tidak dilaknat, malah Yesus harus berterima kasih kepada mereka yang menyalibkan dia, bahkan mereka itu seharusnya mendapat ganjaran, oleh karena menurut keterangan Saudara hidupnya. Yesus itu harus disalib untuk menebus dosa-dosa manusia yang bersedia menyalibkan Yesus maka dosa-dosa manusia tentu tidak ada yang menebusnya. Jadi, manusia-manusia yang telah menyalibkan Yesus itu berjasa kepada Yesus dan penganut-penganut Kristen. Akan tetapi mereka yang sudah terbukti berjasa itu malah dilaknat. Mestinya mereka itu masuk surga dan dipuji-puji atas jasanya.

Y : Ini memang tidak masuk di akal atau sekurang-kurangnya memenag sulit dimengerti. Akan tetapi Rokh Tuhan bersatu dengan Yesus itu tidak mustahil. Sebagaimana banyak manusia yang kesurupan hantu, jin, malaikat atau makhluk-makhluk halus lainnya, sehingga tindakan-tindakannya dan perbuatannya menurut kehendak makhluk halus tersebut. Demikian juga ada yang kemasukan Rokh Suci seperti Rokh Malaikat, sehingga tindakan- tindakan dan perbuatannya adalah suci.

K : Kalau demikian baiklah saya bikin pertanyaan ; Manusia yang bersatu (keserupaan) jin itu, apakah dia disebut jin ?

Y : Tidak

K : Yesus yang bersatu (menerima) Roh Tuhan itu apakah ia disebut Tuhan ?

Y : Mestinya tidak juga.

K : Seharusnya begitu. Jadi jelas bahwa Yesus yang menerima Roh Ketuhanan tentunya bukan Tuhan. Manusia yang menerima wahyu Tuhan itu bukan Tuhan melainkan adalah utusannya (pesuruh) Tuhan. Sesuai dengan pengakuan Yesus sendiri sebagaimana tersebut dalam "Yahya", pasal 17 ayat 3 yang berbunyi : "Supaya mereka itu mengenal engkau, Allah Yang Maha Esa dan Benar, dan Yesus Kristus yang telah engkau suruhkan itu".


Y : Saya lantas tambah tidak mengerti tentang Ketuhanan Yesus itu.

K : Menurut keterangan saudara tadi bahwa manusia yang bersatu dengan Rokh (Kesurupan) makhluk halus seperti roh-roh, jin-jin dan malaikat pasti tindakan nya atau perbuatan nya pasti meyerupai makhluk-makhluk halus itu

Y : Benar begitu

K : Kalau demikian maka Yesus yang saudara akui bersatu dengan Tuhan mestinya tidakan-tidakan nya dan perbuatan nya menyerupai Tuhan

Y : Mestinya begitu




K : Akan tetapi kenyataannya tidak demikian. Tuhan tidak tidur tetapi Yesus tidur, Tuhan tidak makan tetapi Yesus makan, Allah tidak sakit tetapi Yesus sakit, Tuhan tidak menyembah pada apappun tetapi Yesus menyembah Tuhan Tuhan tidak mati, walaupun menurut i’tikad Kristen hidup kembali tetapi ia mati.

Y : Menurut anggapan orang Kristen salah satu yang  menyebabkan Yesus bersatu dengan Tuhan, karena ia mengatahui yang gaib.

K : Kalau begitu silahkan buka “Markus” pasal 13 ayat 31 dan 32.

Y : Baik. Ayat itu menyebutkan : “Sesungguhnya langit dan bumi akan lenyap, tetapi peerkataanku kekal. Tetappi akan harinya atau ketikanya itu tiada diketahui oleh seseorang juapun, baik segala malaikat yang disurga pun tidak, atau anak  itupun tidak. Hanyalah Bapa saja”.

K : Jelas di Bijbel sendiri terulis, Yesus sendiri mengaku tidak ada yang tahu hari kiamat, melainkan hanya Tuhan sendiri. Jadi tegas Yesus sendiri tidak mengetahui waktunya hari kiamat yang termasuk suatu yang gaib. Yang tidak tahu itu pasti bukan Tuhan.


Y : Tetapi Yesus menyebutkan dirinya di ayat ini dengan kata “anak”, yamg berarti ia anak Tuhan.

K : Silahkan buka “Mathius” pasal 1 ayat 16.

Y : Baik. Disitu disebuutkan : ”dan Yakub memperanakkan Yusuf, yaitu suami Mariam; ialah yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.

K : Jelas  bahwa yang diperanakkan itu bukan Tuhan sebagaimana disebutkan dalam ayat tersebut. Silahkan periksa lagi “Keluaran” pasal 4 ayat 22.


Y :Baik. Disitu disebutkan : "Maka pada masa itu hendaklah katamu kepada Fir'aun demikian : Inilah firman Tuhan : Bahwa Isra'il itulah anakku laki-laki, yaitu anakku sulung".


K : Di ayat ini disebutkan bahwa Isra'il adalah anak Tuhan yang sulung, sedangkan Yesus tidak disebutkan anak yang keberapa. Silahkan buka lagi "Irmia" pasal 31 ayat 9.

Y : Ayat ini menyebutkan : "Akulah Bapak bagi Isra'il; dan Arfan itu anak yang sulung".

K : Jelas sekali bahwa berdasarkan Bijbel sendiri Anak Tuhan itu banyak. Bukan Yesus saja, padahal sebenarnya yang dimaksudkan dengan "Anak" dalam Bijbel itu ialah mereka yang dikasihi oleh Tuhan, termasuk Yesus bisa jadi bukan anak yang sebenarnya.

Y : Tetapi dalam "Mathius" pasal 1 ayat 18 menyebutkan sebagai berikut : "Adapun kelahiran Yesus Kristus demikian adanya : Tatkala Mariam, yaitu ibunya, bertunangan dengan Yusuf, sebelum keduanya bersetubuh, maka nyatalah Mariam itu hamil daripada Rukhulkudus. Rokh Kudus artinya Rokh Tuhan. Oleh karenanya maka Yesus itu adalah anak Tuhan, sebagaimana juga "Mathius" pasal 1 ayat 20 menyebutukan : "Yusuf bermimpi seorang Malaikat, Tuhan berkata : "Hai Yusuf, anak Daud janganlah engkau khawatir menerima Maryam itu menjadi istrimu karena kandungan itu terbitnya daripada Rukhulkudus".

K : Kalau begitu silahkan buka : "Kisah perbuatan Rasul" pasal 6 ayat 5.

Related Post



0 komentar:

Posting Komentar

 

Site Info

Blog ini akan terus di update tiap hari, jangan lupa terus berkunjung untuk mendapatkan update nya...thanks

Smile

Welcome to my blog

AntaraIslamdanKristen Copyright © 2009 Template is Designed by Pengelana Agama Special for My BrotherYohanes Adi Susilo